Senin, 30 Desember 2013

Industri Kriogenik LINDEFRANKL

Ini adalah makalah yang saya buat ketika saya mempresentasikan tentang industri kriogenik LindeFrankl, semoga bermanfaat untuk kedepannya. Apabila ada kesalahan mohon dimaklum.



MAKALAH
PROSES INDUSTRI KIMIA
(PRODUKSI OKSIGEN NITROGEN SIKLUS LINDE FRANKL)




Disusun Oleh  :


                   Nama                             : Febyana
                   NIM                               : 0612 3040 1014
                   Kelas                              : 3 KIA
                   Dosen Pembimbing        : Indah Purnamasari, S.T., M.Eng



JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN  AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

            Assalammualaikum Wr. Wb.  Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Proses Industri Kimia yang berjudul “PRODUKSI OKSIGEN NITROGEN SIKLUS LINDE FRANKL” dengan baik.
            Dalam kesempatan ini juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing atas kerjasamanya.
            Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.  Aamiin ya rabbalalaamiin. Wassalamualaikum wr. wb.







                                                           


                 Palembang,   Januari 2013



                                                                                     Penulis           






                                            DAFTAR ISI     

                        Halaman 
HALAMAN AWAL   ………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1.1  Pengertian ………………………………………………………………...
1.2  Bahan Baku dan Produk ………………………………………………….
1.3  Pengelolaan Lingkungan …………………………………………………
1.4  Kegunaan Asam Sulfat …………………………………………………...
1.5  Peralatan Proses Pembuatan ……………………………………………...
II.                PEMBAHASAN
2.1 Proses Kontak ……………………………………………………………..
2.2 Reaksi Kimia yangTerjadi ………………………………………………...
2.3 Uraian Proses ……………………………………………………………..
2.4 flowsheet Pembuatan Asam Sulfat dengan Proses Kontak ……………….
III.             PENUTUP
3.1 Kesimpulan  ................................................................................................
3.2 Kritik dan Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………………………………......
i
ii

iii


1

1


3

4

5



8


9

9

11





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN               

Industri kriogenik adalah industri gas oksigen dan nitrogen yang dibuat pada suhu sangat rendah. Batas terendah dari skala kriogenik yaitu  nol absolut K /-273o C, sedang batas tertingginya  123 K / -150o C.
Oksigen dan nitrogen adalah komponen dari udara yang amat besar manfaatnya. Oksigen dipergunakan dalam pembakaran bahan bakar dalam industri, tabung oksigen untuk olahraga menyelam, dan masih banyak lagi. Nitrogen sendiri adalah senyawa yang sangat diperlukan oleh tanaman, sehingga nitrogen seringkali dijadikan bahan utama dalam industri pupuk. Kedua senyawa di atas dapat diperoleh dalam keadaan yang mendekati murni dengan cara pemisahan udara kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam keadaan temperatur yang sangat rendah. Secara garis besar, udara dengan komponen-komponen penyusunnya dicairkan dan kemudian dilakukan pemisahan dengan metode distilasi yang memanfaatkan konsep kesetimbangan uap cair.
Dua fasa dikatakan berada dalam kesetimbangan jika temperatur, tekanan, dan potensial kimia dari masing-masing komponen yang terlibat di kedua fasa bernilai sama. Dalam keadaan kesetimbangan, fraksi mol suatu komponen dari suatu campuran memiliki nilai yang tertentu. Komponen yang lebih mudah menguap akan memilki nilai fraksi mol yang lebih besar pada fasa uap dan sebaliknya. Sifat ini kemudian dimanfaatkan dalam proses pemisahan dengan metode distilasi. Kemurnian suatu komponen yang mudah menguap akan lebih baik pada fasa uap, fasa uap ini kemudian diambil untuk mendapatkan campuran dengan kadar kemurnian yang lebih baik.
Udara memiliki komposisi 78.08% nitrogen, 20.95% oksigen, 0,93% argon, dan sisanya CO2 dan uap air. Untuk memisahkan komponen tersebut dengan metode distilasi, diperlukan adanya kesetimbangan antara uap dan cair, sehingga udara tersebut harus dicairkan terlebih dahulu. Karena titik embunnya dari komponen penyusun udara sangat rendah, maka dikatakan sebagai proses kriogenik.

Kriogenik adalah suatu teknik pembekuan dengan menggunakan gas oksigen dan nitrogen yang dilakukan pada suhu rendah, berkisar antara 0 absolut K (-273C). Tetapi tidak hanya gas oksigen dan nitrogen saja yang digunakan masih banyak gas lain seperti, Helium, Argon, CO2, Neon, Flourine, Metana, Hidrogen dan semuanya dalam bentuk gas cair.
Dalam proses ini menyangkut juga masalah gas cair dan bahan padat.  Sebagai pendahuluan diuraikan:
Udara : campuran gas yang menjadi komposisi atmosfer di sekitar bumi.
Gas terdiri dari : nitrogen, oksigen, argon, sejumlah kecil hidrogen, CO2, uap air, helium, neon, kripton, xenon, dll.
Atmosfer : dimulai dari  permukaan laut atau lapisan pertama trofosfer (8 s/d 16 km) diatas permukaan bumi.
Di troposfer terdapat udara yang terdiri dari 78% N2; 21% O2; 0,09% Argon; 0,03% CO2; 0,07% adalah campuran Hidrogen, Ozon, He, Kripton, Xenon.
Sistem Linde Frankl dibuat pada tahun 1930-an untuk memenuhi permintaan O2 dan N2 yang sangat besar dari industri kimia dan baja. Bagian pencairan dari sistem ini sangat mirip dengan sistem pencairan Ammonia – Precooked Dual Pressure Claude. Sistem Linde Frankl ini dioperasikan dengan konsumsi daya sebesar satu setengah kali daya yang dikonsumsi oleh sistem Linde Double Column.










1.2 SIFAT KIMIA DAN FISIKA PRODUK
1.      Oksigen
                         Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yakni proses yang diduga menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis. Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
                         Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L−1, manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
                         Oksigen mendidih pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan panjang gelombang warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O2.
                         Oksigen merupakan gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis, dan diperlukan oleh hewan untuk pernafasan. Perkataan oksigen terdiri daripada dua perkataan Greek, oxus (asid) dan gennan (menghasilkan). Oksigen cair dan pepejal mempunyai warna biru lembut dan mempunyai sifat paramagnet (mudah menjadi magnet). Oksigen cair biasanya dihasilkan dengan proses perbedaan suhu dari udara cair (disejukkan sehingga menjadi cair).

Penggunaan Oksigen

Oksigen dapat dipisahkan dari udara melalui pencairan fraksinasi dan distilasi.
Aplikasi utama oksigen diantaranya adalah:
1) peleburan, pemurnian, dan pembuatan baja, dan logam lainnya,
2) pembuatan bahan kimia dengan oksidasi terkontrol,
3) propulsi roket,
4) penopang hidup medis dan biologi;
5) pertambangan serta produksi kaca.

Pada pesawat terbang, suplai darurat oksigen secara otomatis tersedia untuk penumpang ketika tekanan udara dalam kabin menurun.
Oksigen dalam pesawat tidak disimpan sebagai gas tetapi sebagai senyawa natrium klorat.
Berat molekul                 :    32 g/mol
Titik didih                      :    - 1830C
Titik leleh                       :    - 218,80C
Kemurnian tinggi           :  99,5 % O2,0,5 % Ar
Kemurnian rendah         : 90 – 95 % O2,4 – 5 % ArH2 ; CO2 dan H2O













2.      Nitrogen
SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA NITROGEN
Penampilan pada suhu kamar
Gas tidak barwarna
Rumus molekul umum
N2
Titik leleh
-210
Titik didih
-196
Energi pengionan eV/atom
14,5
Jari-jari kovalen
0,75
Jari-jari ion  
1,71
Jari-jari ion  
0,11
Struktur elektron
2,5
Keelektronegatifan
3,0



Guna Nitrogen  Cair :
a.       Untuk mendinginkan alat elektronik sampai suhu -196oC.
b.      Membekukan makanan (jangan sampai hilang rasa dan baunya) juga dapat  menghilangkan kutil.
c.       Bahan elektronik atau barang logam sebelum disegel untuk pengirim sebaiknya disiram dengan cairan nitrogen untuk menghilangkan udara pada barang elektronik dan menghilangkan hidrogen yang terserap dari bahan-bahan tersebut yang meleleh dan juga memperbaiki sisa-sisa alumunium.
    1. Hubungan dengan kestabilan , Nitrogen cair ditambahkan pada proses manufaktur untuk mencegah kebakaran dan ledakan karena gas nitrogen akan bersifat sebagai gas inert.
    2. Cairan nitrogen dipakai untuk memberikan gaya dorong pada pipa peralon untuk naik dari dasar tanah yang terdeposit.
    3. Lampu pijar disiram dengan nitrogen cair untuk menghilangkan udara sebelum lampu pijar diisi oleh campuran nitrogen + argon.

Kegunaan O2 cair :
1.      O2 dalam bentuk cair atau gas sangat reaktif terhadap hidrokarbon
2.      Tempat penyimpanan O2 cair, tidak boleh terbungkus dengan plastik harus dengan tabung khusus
3.      Untuk roket, dibawa dalam bentuk cairan, dan akan diubah menjadi gas sebelum bereaksi dengan bahan bakar.









1.5 PERALATAN PROSES

Peralatan yang digunakan dalam proses , yaitu:

}  Kompresor                  = untuk menaikkan tekanan suatu gas dengan cara memampatkan gas atau udara
}  Menara pencuci (scrubber) yang paling sederhana terdiri dari sebuah bejana kosong yang berbentuk silinder, alat ini akan memisahkan partikel-partikel padat I(berupa debu dan bahan inert lainnya) dari gas, sehingga produk yang dihasilkan adalah gas yang bersih, untuk menghilangkan air yang masih terdapat dalam gas
}  Pompa                         = suatu alat yang fungsi untuk memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
}  Boiler                          = mengubah liquid menjadi uap
}  Kondensor                  = mengubah gas menjadi cairan (pendingin)



















BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Linde Frankl dibuat pada tahun 1930-an untuk memenuhi permintaan O2 dan N2 yang sangat besar dari industri kimia dan baja. Bagian pencairan dari sistem ini sangat mirip dengan sistem pencairan Ammonia – Precooked Dual Pressure Claude. Sistem Linde Frankl ini dioperasikan dengan konsumsi daya sebesar satu setengah kali daya yang dikonsumsi oleh sistem Linde Double Column.
Udara yang sudah difilter akan ditekan dengan kompresor rotary hingga 0.55 Mpa. Sekitar 96 % dari total aliran udara akan dialirkan melewati 2 pasang regenerator. Di situ udara akan didinginkan dan uap air serta CO2 akan dibuang. Aliran O2 dingin dan gas N2 yang kembali dari kolom distilasi menjadi media pendingin di regenerator. 4% sisa aliran udara akan dialirkan ke scrubber untuk menyingkirkan CO2. Udara yang sudah akan didinginkan oleh beberapa heat exchanger yang disusun secara seri yang terdiri dari sebuah precooler, ammonia heat exchanger dan 2 heat exchanger untuk gas  N2 . Udara dingin hasil dari heat exchanger tersebut akan diekspansi oleh expansion valve dan akan dikombinasikan (dicampur) dengan aliran terekspansi dari regenerator. Aliran gabungan ini dialirkan ke reboiler yang berada di kolom bawah dengan kondisi tekanan sebesar 0.5 Mpa.
Pada dasarnya cairan  N2 murni akan dialirkan dari top kolom bawah dan dikirim ke subcooler dan kemudian diekspansi hingga 0.101 Mpa dan diumpankan ke top kolom atas. Pendinginan di subcooler berfungsi untuk mencegah terjadinya flashing pada cairan yang masuk ke kolom atas. Gas N2 dengan kemurnian tinggi akan dikeluarkan dari top kolom atasdan digunakan untuk mendinginkan N2 cair dari kolom bawah. Gas N2 juga dikeluarkan dari top kolom bawah dan gas ini digunakan untuk mendinginkan lebih lanjut aliran udara (ammonia precooled) dan kemudian diekspansi oleh mesin ekspansi hingga hingga 0.101 Mpa untuk mengurangi suhu gas  N2. Sebagian dari aliran gas  N2 terekspansi ini digunakan untuk mendinginkan aliran udara yang lebih kecil, sedangkan sisanya digunakan untuk proses pendinginan di regenerator.
Proses linde-frankl yang menghasilkan oksigen dengan kemurnian rendah.Bahan baku udara dimasukan ke turbo copressor pada tekanan 4-5 atm dan didinginkan pada cooler, dipompakan ke menara C02 scrubbe tower. O2 dan N2 dipisahkan dengan tekanan tinggi.Setelah didinginkan,jika suhu masi terlalu tinggi maka didinginkan dengan NH3 dengan cara ditekan dan dikondensasikan. Gas O2 dan N2 dialirkan ke regenerator N2 dan ke regenerator 02. Gas N2 dikondensasi menghasilkan cairan N2 yang dingin. N2 ditampung ke switch excanger yang akan menjadi produk N2
Gas nitrogen dan oksigen adalah bagian dari sesuatu hal yang tidak pernah kita lihat tetapi selalu dapat kita rasakan karena manfaatnya yang begitu besar. Kedua gas ini tersedia melimpah di udara yang memiliki kandungan 78,08% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, dan sisanya merupakan CO2 dan uap air. Dalam setiap hela nafas yang kita lakukan tanpa sadar, seluruh gas-gas ini terlibat di dalamnya. Selanjutnya, di bagian alveoli pada paru-paru, hanya gas oksigen lah yang diambil. Sementara itu gas-gas lainnya seperti nitrogen, CO2, dan lainnya dibuang melalui hembusan nafas. Walaupun tetap ada nitrogen yang terlarut di dalam darah, zat ini tidak akan bereaksi karena sifat dari gas inert adalah sulit untuk bereaksi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang industri, aplikasi kedua gas oksigen dan nitrogen untuk kebutuhan industri pun semakin luas. Oksigen dipergunakan dalam pembakaran bahan bakar, tabung oksigen untuk olahraga menyelam, tabung oksigen kesehatan, dan masih banyak lagi. Sementara nitrogen yang merupakan gas inert merupakan salah satu dari sistem utilitas untuk menunjang operasi setiap pabrik, baik itu pabrik minyak dan gas maupun pabrik manufaktur lainnya. Nitrogen tersebut biasa digunakan untuk packaging di industri makanan sebagai pengisi udara di dalam bungkus makanan agar makanan terhindar dari pertumbuhan mikroorganisme, melakukan pengosongan di pipa atau vessel di industri kimia, petrochemical, refinery atau minyak dan gas, menghindari terjadinya api atau kebakaran, serta untuk breathing di tanki agar tidak terjadi vakum ataupun overpressure. Nitrogen sendiri adalah senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga nitrogen seringkali dijadikan bahan utama dalam industri pupuk.
Pemisahan udara untuk memperoleh kedua senyawa nitrogen dan oksigen dalam keadaan mendekati murni dapat dilakukan secara kriogenik dan non-kriogenik. Dalam hal ini, kita akan membahas terlebih dahulu proses pemisahan secara kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam keadaan temperatur yang sangat rendah. Secara garis besar, udara dengan komponen-komponen penyusunnya dicairkan kemudian dilakukan pemisahan dengan metode distilasi yang memanfaatkan konsep kesetimbangan uap-cair antara nitrogen dan oksigen. Ada berbagai macam variasi dalam proses pemisahan udara pada industri gas. Variasi tersebut bergantung pada berbagai hal diantaranya jumlah produk yang hendak dihasilkan, kemurnian produk, tekanan gas berkaitan dengan transportasi fluida, dan lain-lain. Namun secara umum, semua proses pemisahan udara secara kriogenik memiliki tahap-tahap yang sama.
Pemisahan udara secara kriogenik menggunakan perbedaan titik didih antara nitrogen, oksigen, dan argon untuk memisahkan dan memurnikan produk-produk tersebut. Tahap pertama adalah filtering dan kompresi udara. Kompresi umumnya dilakukan hingga tekanan 90 psig atau 6 bar. Udara terkompresi kemudian didinginkan hingga mendekati temperatur ruangan menggunakan alat penukar kalor atau alat dengan sistem refrigerasi. Tahap kedua adalah proses penyingkiran uap air dan karbon dioksida yang masih tertinggal pada udara. Keduanya harus dihilangkan karena pada temperatur yang sangat rendah dapat membeku dan terdeposit pada permukaan alat pemroses. Efisiensi proses penyingkiran ini ditambah dari proses pendinginan sebelumnya yang membuat uap air mengembun saat udara dilewatkan pada kompresor dan terpisah dari udara itu sendiri.
Ada dua metode yang umum digunakan untuk menyingkirkan uap air dan karbon dioksida, yaitu reversing exchangers dan molecular sieve units. Pada reversing exchangers, udara umpan masuk ke dalam alat penukar panas dan didinginkan hingga air dan karbon dioksida membeku pada permukaan dinding alat penukar kalor. Setelah udara lewat, fungsi alat penukar kalor dibalikkan dengan dialirkannya waste gas yang bersifat sangat kering, sehingga menguapkan air dan menyublimkan karbon dioksida. Sementara untuk menyingkirkan hidrokarbon diperlukan pengadsorb tambahan. Pada molecular sieve units, molecular sieve akan mengadsorb uap air serta pengotor lainnya seperti hidrokarbon (untuk desain tertentu) yang terkandung di dalam udara yang dilewatkan. Molecular sieve umumnya terdiri dari dua bagian yang bekerja secara bergantian. Jika salah satu sedang bekerja, maka satu yang lain akan melakukan regenerasi.
Pada tahap berikutnya, udara yang telah bebas pengotor memasuki alat penukar kalor yang akan membawa udara pada temperatur kriogenik (± -185oC). Proses pendinginan ini menghasilkan produk dingin dan waste gas. Waste gas ini kemudian dinaikkan lagi temperaturnya agar kering dan dapat digunakan untuk proses penyingkiran pengotor. Untuk mencapai temperatur kriogenik sehingga proses distilasi dapat dilakukan, pendinginan dilakukan dengan proses refrigerasi yang mencakup proses ekspansi.
Tahap selanjutnya adalah proses distilasi. Banyak pabrik proses pemisahan udara mendasarkan kepada linde’s double distillation collumn process yang memiliki dua unit pemisahan. Unit pertama digunakan untuk mendapatkan produk-produk ringan seperti oksigen dan nitrogen. Unit ini memiliki dua kolom distilasi. Udara yang telah berada pada temperatur kriogenik memasuki kolom pertama yang bertekanan rendah. Temperatur kriogenik udara (-185oC) berada pada rentang titik didih nitrogen (-195,9oC) dan oksigen (-183,0oC) sehingga terjadilah kesetimbangan uap-cair pada sistem nitrogen-oksigen. Nitrogen yang lebih mudah menguap akan lebih mendominasi fasa uap dibandingkan oksigen. Fasa uap yang merupakan produk atas akan diumpankan ke bagian atas kolom kedua, sedangkan produk bawah diumpankan di tengah kolom. Di kolom kedua ini, umpan dari recycle unit dua untuk kolom bagian atas juga masuk. Akhirnya pada kolom kedua inilah produk akhir dihasilkan berupa gas nitrogen dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99-99,5% dan oksigen dengan kemurnian 95-99,5%. Cairan yang kaya akan oksigen selanjutnya dilewatkan pada penukar panas tidak langsung dengan udara umpan sehingga dihasilkanlah produk gas oksigen.
Pada unit kedua, terdapat tiga kolom distilasi disertai adanya reaktor pembakar. Nitrogen yang terbawa ke unit kedua ini akan memasuki kolom pertama yang memisahkan nitrogen tersebut untuk direcylce ke unit pertama. Produk yang dikirim ke unit pertama adalah produk atas sementara produk bawah akan dikirim ke kolom kedua. Pada kolom kedua, produk atas akan dikirim ke reaktor sementara produk bawah akan dikirim kembali ke unit pertama. Produk atas kolom kedua ini akan dicampur dengan hidrogen dan dikirim ke reaktor pembakar. Reaktor ini berfungsi untuk menghilangkan hidrogen dengan reaksi pembakaran hidrogen yang menghasilkan air. Air yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan di kolom reflux yang kemudian dibuang ke waste water treatment. Sementara gas yang komponen utamanya adalah nitrogen dan argon akan menjadi umpan kolom ketiga. Di kolom terakhir ini argon dan gas ringan yang masih bercampur akan dipisahkan. Produk utamanya berupa gas argon dan trace gas yang dibuang ke udara. Argon akan dihasilkan sebagai produk bawah sedangkan trace gas lainnya akan dihasilkan sebagai produk atas kolom distilasi.
Di negara-negara maju, studi mengenai aplikasi teknologi kriogenik untuk pembekuan produk pangan telah dimulai sejak dekade 1990-an. Beberapa kelebihan teknologi kriogenik untuk pembekuan produk pangan dibandingkan teknologi pembekuan konvensional telah ditemukan, di antaranya yaitu :
a)      teknologi kriogenik mempunyai kemampuan mencegah rusaknya adenosintrifosfat (ATP) pada produk pangan laut segar selama periode penyimpanan.
b)      mampu mempercepat pembekuan produk pangan seperti daging dan telur.
c)      menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak produk pangan lebih baik
d)     mencegah rusaknya nutrisi produk pangan lebih baik.

2.2 REAKSI KIMIA YANG TERJADI

Reaksi kimia yang terjadi yaitu:
Pada menara pemisahan CO2 pada scrubbing tower
2NaOH +CO2              Na2CO3     +H2O                  +                H2O






Flowsheet

 










BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
  • Selain bahan kimia yang sangat aktif, asam sulfat juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat penting.
  • Asam sulfat digunakan dalam industri besi dan baja, industri pembuatan pupuk, deterjen, aluminium sulfat dan industri kimia.
  • Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam sulfat adalah belerang, oksigen, Vanadium pentaoksida dan air.
  • Proses pembuatan asam sulfat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu dengan proses kontak dan kamar timbal.
  • Proses produksi asam sulfat menggunakan proses kontak melalui 3 tahapan, yaitu: pembakaran belerang, oksidasi dengan bantuan katalis dan absorbsi gas SO3.
  • Pengelolaan lingkungan yang dilakukan, diterapkan untuk 4 jenis limbah yaitu : pengolahan limbah cair, padat, gas, debu dan kebisingan.


3.2 Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini, Akhirnya kepada Allah jua-lah kita berharap, mudah-mudahan Makalah ini berguna bagi kita semua sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar didalam kesempatan lain, kami dapat memperbaiki makalah saya ini.
























DAFTAR PUSTAKA
Perry, R.H., Perry’s Chemical Engineering’s Hand Book, 6th edition, McGraw Hill Book Company.

1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment plant untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA:081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus