MAKALAH
PROSES INDUSTRI KIMIA
(PRODUKSI OKSIGEN NITROGEN SIKLUS LINDE FRANKL)
Disusun Oleh :
Nama : Febyana
NIM : 0612 3040 1014
Kelas : 3 KIA
Dosen Pembimbing : Indah Purnamasari, S.T., M.Eng
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Proses Industri Kimia yang berjudul “PRODUKSI
OKSIGEN NITROGEN SIKLUS LINDE FRANKL” dengan baik.
Dalam kesempatan ini juga penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing atas kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbalalaamiin. Wassalamualaikum
wr. wb.
Palembang, Januari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN AWAL ………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian ………………………………………………………………...
1.2 Bahan Baku dan Produk
………………………………………………….
1.3 Pengelolaan Lingkungan
…………………………………………………
1.4 Kegunaan Asam Sulfat
…………………………………………………...
1.5 Peralatan Proses Pembuatan ……………………………………………...
II.
PEMBAHASAN
2.1 Proses Kontak
……………………………………………………………..
2.2 Reaksi Kimia yangTerjadi
………………………………………………...
2.3 Uraian Proses
……………………………………………………………..
2.4 flowsheet Pembuatan Asam Sulfat
dengan Proses Kontak ……………….
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
................................................................................................
3.2 Kritik dan Saran
..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………………………………......
|
i
ii
iii
1
1
3
4
5
8
9
9
11
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN
Industri
kriogenik adalah industri gas
oksigen dan nitrogen yang dibuat pada suhu sangat rendah. Batas terendah dari skala kriogenik yaitu nol absolut K /-273o C, sedang batas tertingginya
123 K / -150o C.
Oksigen dan nitrogen adalah komponen dari
udara yang amat besar manfaatnya. Oksigen dipergunakan dalam pembakaran bahan
bakar dalam industri, tabung oksigen untuk olahraga menyelam, dan masih banyak
lagi. Nitrogen sendiri adalah senyawa yang sangat diperlukan oleh tanaman,
sehingga nitrogen seringkali dijadikan bahan utama dalam industri pupuk. Kedua
senyawa di atas dapat diperoleh dalam keadaan yang mendekati murni dengan cara
pemisahan udara kriogenik. Kriogenik diartikan sebagai operasi yang
dilangsungkan dalam keadaan temperatur yang sangat rendah. Secara garis besar,
udara dengan komponen-komponen penyusunnya dicairkan dan kemudian dilakukan
pemisahan dengan metode distilasi yang memanfaatkan konsep kesetimbangan uap
cair.
Dua fasa dikatakan berada dalam
kesetimbangan jika temperatur, tekanan, dan potensial kimia dari masing-masing
komponen yang terlibat di kedua fasa bernilai sama. Dalam keadaan
kesetimbangan, fraksi mol suatu komponen dari suatu campuran memiliki nilai
yang tertentu. Komponen yang lebih mudah menguap akan memilki nilai fraksi mol
yang lebih besar pada fasa uap dan sebaliknya. Sifat ini kemudian dimanfaatkan
dalam proses pemisahan dengan metode distilasi. Kemurnian suatu komponen yang
mudah menguap akan lebih baik pada fasa uap, fasa uap ini kemudian diambil
untuk mendapatkan campuran dengan kadar kemurnian yang lebih baik.
Udara memiliki komposisi 78.08% nitrogen,
20.95% oksigen, 0,93% argon, dan sisanya CO2 dan uap air. Untuk
memisahkan komponen tersebut dengan metode distilasi, diperlukan adanya
kesetimbangan antara uap dan cair, sehingga udara tersebut harus dicairkan
terlebih dahulu. Karena titik embunnya dari komponen penyusun udara sangat
rendah, maka dikatakan sebagai proses kriogenik.
Kriogenik
adalah suatu teknik pembekuan dengan menggunakan gas oksigen dan nitrogen yang
dilakukan pada suhu rendah, berkisar antara 0 absolut K (-273⁰C). Tetapi tidak hanya gas
oksigen dan nitrogen saja yang digunakan masih banyak gas lain seperti, Helium,
Argon, CO2, Neon, Flourine, Metana, Hidrogen dan semuanya dalam
bentuk gas cair.
Dalam
proses ini menyangkut juga masalah gas cair dan bahan padat. Sebagai pendahuluan diuraikan:
Udara : campuran gas yang menjadi komposisi
atmosfer di sekitar bumi.
Gas terdiri dari
: nitrogen, oksigen, argon,
sejumlah kecil hidrogen, CO2, uap air, helium, neon, kripton, xenon,
dll.
Atmosfer : dimulai dari permukaan laut atau lapisan pertama
trofosfer (8 s/d 16 km) diatas permukaan bumi.
Di troposfer terdapat udara yang terdiri
dari 78% N2; 21% O2; 0,09% Argon; 0,03% CO2;
0,07% adalah campuran Hidrogen, Ozon, He, Kripton, Xenon.
Sistem Linde Frankl dibuat pada tahun
1930-an untuk memenuhi permintaan O2 dan N2 yang sangat
besar dari industri kimia dan baja. Bagian pencairan dari sistem ini sangat
mirip dengan sistem pencairan Ammonia – Precooked Dual Pressure Claude. Sistem
Linde Frankl ini dioperasikan dengan konsumsi daya sebesar satu setengah kali
daya yang dikonsumsi oleh sistem Linde Double Column.
1.2 SIFAT KIMIA DAN FISIKA
PRODUK
1.
Oksigen
Oksigen
adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yakni proses yang diduga
menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi
tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora
Borealis. Warna oksigen cair adalah
biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit
disebabkan oleh penyebaran Rayleigh.
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air
mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2,
bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam
air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah
14,6 mg·L−1, manakala pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah
sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara,
air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL)
oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada
suhu 5 °C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak
daripada 25 °C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter
untuk air laut.
Oksigen mendidih pada 90,20 K (−182,95 °C,
−297,31 °F), dan membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik
oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh
penyerapan panjang gelombang warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya
didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair. Oksigen cair
juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan
pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari
bahan-bahan yang mudah terbakar. Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen didapati sebagai dua atom oksigen
dengan formula kimia O2.
Oksigen merupakan gas
yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis, dan diperlukan oleh hewan untuk pernafasan. Perkataan oksigen terdiri
daripada dua perkataan Greek, oxus (asid) dan gennan (menghasilkan). Oksigen
cair dan pepejal mempunyai warna biru lembut dan mempunyai sifat paramagnet
(mudah menjadi magnet). Oksigen cair biasanya dihasilkan dengan proses perbedaan suhu dari udara cair
(disejukkan sehingga menjadi cair).
Penggunaan Oksigen
Oksigen dapat dipisahkan dari udara melalui pencairan
fraksinasi dan distilasi.
Aplikasi utama oksigen diantaranya adalah:
1) peleburan, pemurnian, dan pembuatan baja, dan logam
lainnya,
2) pembuatan bahan kimia dengan oksidasi terkontrol,
3) propulsi roket,
4) penopang hidup medis dan biologi;
5) pertambangan serta produksi kaca.
Pada pesawat terbang, suplai darurat oksigen secara
otomatis tersedia untuk penumpang ketika tekanan udara dalam kabin menurun.
Oksigen dalam pesawat tidak disimpan sebagai gas tetapi
sebagai senyawa natrium klorat.
Berat
molekul : 32 g/mol
Titik
didih : - 1830C
Titik
leleh : - 218,80C
Kemurnian
tinggi : 99,5
% O2,0,5 % Ar
Kemurnian
rendah : 90 – 95 % O2,4 – 5 % ArH2 ; CO2
dan H2O
2.
Nitrogen
SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA NITROGEN
Penampilan pada suhu kamar
|
Gas tidak
barwarna
|
Rumus molekul umum
|
N2
|
Titik leleh
|
-210
|
Titik didih
|
-196
|
Energi pengionan eV/atom
|
14,5
|
Jari-jari kovalen
|
0,75
|
Jari-jari ion
|
1,71
|
Jari-jari ion
|
0,11
|
Struktur elektron
|
2,5
|
Keelektronegatifan
|
3,0
|
Guna Nitrogen
Cair :
a.
Untuk
mendinginkan alat elektronik sampai suhu -196oC.
b.
Membekukan
makanan (jangan sampai hilang rasa dan baunya) juga dapat menghilangkan kutil.
c.
Bahan
elektronik atau barang logam sebelum disegel untuk pengirim sebaiknya disiram
dengan cairan nitrogen untuk menghilangkan udara pada barang elektronik dan
menghilangkan hidrogen yang terserap dari bahan-bahan tersebut yang meleleh dan
juga memperbaiki sisa-sisa
alumunium.
- Hubungan dengan kestabilan , Nitrogen cair ditambahkan pada proses manufaktur untuk mencegah kebakaran dan ledakan karena gas nitrogen akan bersifat sebagai gas inert.
- Cairan nitrogen dipakai untuk memberikan gaya dorong pada pipa peralon untuk naik dari dasar tanah yang terdeposit.
- Lampu pijar disiram dengan nitrogen cair untuk menghilangkan udara sebelum lampu pijar diisi oleh campuran nitrogen + argon.
Kegunaan O2
cair :
1.
O2
dalam bentuk cair atau gas sangat reaktif terhadap hidrokarbon
2.
Tempat
penyimpanan O2 cair, tidak boleh terbungkus dengan plastik
harus dengan tabung khusus
3.
Untuk roket,
dibawa dalam bentuk cairan, dan akan diubah menjadi gas sebelum bereaksi dengan
bahan bakar.
1.5 PERALATAN PROSES
Peralatan yang digunakan dalam
proses , yaitu:
} Kompresor
= untuk menaikkan tekanan
suatu gas dengan cara memampatkan gas atau udara
} Menara pencuci (scrubber) yang paling sederhana
terdiri dari sebuah bejana kosong yang berbentuk silinder, alat ini akan memisahkan partikel-partikel padat
I(berupa debu dan bahan inert lainnya) dari gas, sehingga produk yang dihasilkan adalah gas yang bersih, untuk
menghilangkan air yang masih terdapat dalam gas
} Pompa
= suatu alat yang
fungsi untuk memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat yang lain atau
dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
} Boiler
= mengubah liquid
menjadi uap
} Kondensor
= mengubah gas menjadi
cairan (pendingin)
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Linde
Frankl dibuat pada tahun 1930-an untuk memenuhi permintaan O2 dan N2
yang sangat besar dari industri kimia dan baja. Bagian pencairan dari
sistem ini sangat mirip dengan sistem pencairan Ammonia – Precooked Dual
Pressure Claude. Sistem Linde Frankl ini dioperasikan dengan konsumsi daya
sebesar satu setengah kali daya yang dikonsumsi oleh sistem Linde Double
Column.
Udara yang sudah
difilter akan ditekan dengan kompresor rotary hingga 0.55 Mpa. Sekitar 96 %
dari total aliran udara akan dialirkan melewati 2 pasang regenerator. Di situ
udara akan didinginkan dan uap air serta CO2 akan dibuang. Aliran O2
dingin dan gas N2 yang kembali dari kolom distilasi menjadi media
pendingin di regenerator. 4% sisa aliran udara akan dialirkan ke scrubber untuk
menyingkirkan CO2. Udara yang sudah akan didinginkan oleh beberapa
heat exchanger yang disusun secara seri yang terdiri dari sebuah precooler,
ammonia heat exchanger dan 2 heat exchanger untuk gas N2 . Udara dingin hasil dari heat
exchanger tersebut akan diekspansi oleh expansion valve dan akan dikombinasikan
(dicampur) dengan aliran terekspansi dari regenerator. Aliran gabungan ini
dialirkan ke reboiler yang berada di kolom bawah dengan kondisi tekanan sebesar
0.5 Mpa.
Pada dasarnya
cairan N2 murni akan
dialirkan dari top kolom bawah dan dikirim ke subcooler dan kemudian diekspansi
hingga 0.101 Mpa dan diumpankan ke top kolom atas. Pendinginan di subcooler
berfungsi untuk mencegah terjadinya flashing pada cairan yang masuk ke kolom
atas. Gas N2 dengan kemurnian tinggi akan dikeluarkan dari top kolom
atasdan digunakan untuk mendinginkan N2 cair dari kolom bawah. Gas N2
juga dikeluarkan dari top kolom bawah dan gas ini digunakan untuk mendinginkan
lebih lanjut aliran udara (ammonia precooled) dan kemudian diekspansi oleh
mesin ekspansi hingga hingga 0.101 Mpa untuk mengurangi suhu gas N2. Sebagian dari aliran gas N2 terekspansi ini digunakan untuk
mendinginkan aliran udara yang lebih kecil, sedangkan sisanya digunakan untuk
proses pendinginan di regenerator.
Proses linde-frankl yang menghasilkan oksigen dengan
kemurnian rendah.Bahan baku udara dimasukan ke turbo copressor pada tekanan 4-5
atm dan didinginkan pada cooler, dipompakan ke menara C02 scrubbe
tower. O2 dan N2 dipisahkan dengan tekanan tinggi.Setelah
didinginkan,jika suhu masi terlalu tinggi maka didinginkan dengan NH3
dengan cara ditekan dan dikondensasikan. Gas O2 dan N2
dialirkan ke regenerator N2 dan ke regenerator 02. Gas N2
dikondensasi menghasilkan cairan N2 yang dingin. N2
ditampung ke switch excanger yang akan menjadi produk N2
Gas nitrogen dan oksigen adalah bagian dari sesuatu hal yang
tidak pernah kita lihat tetapi selalu dapat kita rasakan karena manfaatnya yang
begitu besar. Kedua gas ini tersedia melimpah di udara yang memiliki kandungan
78,08% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, dan sisanya merupakan CO2
dan uap air. Dalam setiap hela nafas yang kita lakukan tanpa sadar, seluruh
gas-gas ini terlibat di dalamnya. Selanjutnya, di bagian alveoli pada
paru-paru, hanya gas oksigen lah yang diambil. Sementara itu gas-gas lainnya
seperti nitrogen, CO2, dan lainnya dibuang melalui hembusan nafas.
Walaupun tetap ada nitrogen yang terlarut di dalam darah, zat ini tidak akan
bereaksi karena sifat dari gas inert adalah sulit untuk bereaksi.
Dengan
semakin berkembangnya teknologi di bidang industri, aplikasi kedua gas oksigen
dan nitrogen untuk kebutuhan industri pun semakin luas. Oksigen dipergunakan
dalam pembakaran bahan bakar, tabung oksigen untuk olahraga menyelam, tabung
oksigen kesehatan, dan masih banyak lagi. Sementara nitrogen yang merupakan gas
inert merupakan salah satu dari sistem utilitas untuk menunjang operasi setiap
pabrik, baik itu pabrik minyak dan gas maupun pabrik manufaktur lainnya.
Nitrogen tersebut biasa digunakan untuk packaging di industri makanan
sebagai pengisi udara di dalam bungkus makanan agar makanan terhindar dari
pertumbuhan mikroorganisme, melakukan pengosongan di pipa atau vessel
di industri kimia, petrochemical, refinery atau minyak dan
gas, menghindari terjadinya api atau kebakaran, serta untuk breathing
di tanki agar tidak terjadi vakum ataupun overpressure. Nitrogen
sendiri adalah senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga nitrogen
seringkali dijadikan bahan utama dalam industri pupuk.
Pemisahan
udara untuk memperoleh kedua senyawa nitrogen dan oksigen dalam keadaan
mendekati murni dapat dilakukan secara kriogenik dan non-kriogenik. Dalam hal
ini, kita akan membahas terlebih dahulu proses pemisahan secara kriogenik.
Kriogenik diartikan sebagai operasi yang dilangsungkan dalam keadaan temperatur
yang sangat rendah. Secara garis besar, udara dengan komponen-komponen
penyusunnya dicairkan kemudian dilakukan pemisahan dengan metode distilasi yang
memanfaatkan konsep kesetimbangan uap-cair antara nitrogen dan oksigen. Ada
berbagai macam variasi dalam proses pemisahan udara pada industri gas. Variasi
tersebut bergantung pada berbagai hal diantaranya jumlah produk yang hendak
dihasilkan, kemurnian produk, tekanan gas berkaitan dengan transportasi fluida,
dan lain-lain. Namun secara umum, semua proses pemisahan udara secara kriogenik
memiliki tahap-tahap yang sama.
Pemisahan
udara secara kriogenik menggunakan perbedaan titik didih antara nitrogen, oksigen,
dan argon untuk memisahkan dan memurnikan produk-produk tersebut. Tahap pertama
adalah filtering dan kompresi udara. Kompresi umumnya dilakukan hingga
tekanan 90 psig atau 6 bar. Udara terkompresi kemudian didinginkan hingga
mendekati temperatur ruangan menggunakan alat penukar kalor atau alat dengan
sistem refrigerasi. Tahap kedua adalah proses penyingkiran uap air dan karbon
dioksida yang masih tertinggal pada udara. Keduanya harus dihilangkan karena
pada temperatur yang sangat rendah dapat membeku dan terdeposit pada permukaan
alat pemroses. Efisiensi proses penyingkiran ini ditambah dari proses
pendinginan sebelumnya yang membuat uap air mengembun saat udara dilewatkan
pada kompresor dan terpisah dari udara itu sendiri.
Ada dua
metode yang umum digunakan untuk menyingkirkan uap air dan karbon dioksida,
yaitu reversing exchangers dan molecular sieve units. Pada reversing
exchangers, udara umpan masuk ke dalam alat penukar panas dan didinginkan
hingga air dan karbon dioksida membeku pada permukaan dinding alat penukar
kalor. Setelah udara lewat, fungsi alat penukar kalor dibalikkan dengan
dialirkannya waste gas yang bersifat sangat kering, sehingga
menguapkan air dan menyublimkan karbon dioksida. Sementara untuk menyingkirkan
hidrokarbon diperlukan pengadsorb tambahan. Pada molecular sieve units,
molecular sieve akan mengadsorb uap air serta pengotor lainnya seperti
hidrokarbon (untuk desain tertentu) yang terkandung di dalam udara yang
dilewatkan. Molecular sieve umumnya terdiri dari dua bagian yang bekerja
secara bergantian. Jika salah satu sedang bekerja, maka satu yang lain akan
melakukan regenerasi.
Pada
tahap berikutnya, udara yang telah bebas pengotor memasuki alat penukar kalor
yang akan membawa udara pada temperatur kriogenik (± -185oC). Proses
pendinginan ini menghasilkan produk dingin dan waste gas. Waste
gas ini kemudian dinaikkan lagi temperaturnya agar kering dan dapat
digunakan untuk proses penyingkiran pengotor. Untuk mencapai temperatur
kriogenik sehingga proses distilasi dapat dilakukan, pendinginan dilakukan
dengan proses refrigerasi yang mencakup proses ekspansi.
Tahap
selanjutnya adalah proses distilasi. Banyak pabrik proses pemisahan udara
mendasarkan kepada linde’s double distillation collumn process yang
memiliki dua unit pemisahan. Unit pertama digunakan untuk mendapatkan
produk-produk ringan seperti oksigen dan nitrogen. Unit ini memiliki dua kolom
distilasi. Udara yang telah berada pada temperatur kriogenik memasuki kolom
pertama yang bertekanan rendah. Temperatur kriogenik udara (-185oC)
berada pada rentang titik didih nitrogen (-195,9oC) dan oksigen
(-183,0oC) sehingga terjadilah kesetimbangan uap-cair pada sistem
nitrogen-oksigen. Nitrogen yang lebih mudah menguap akan lebih mendominasi fasa
uap dibandingkan oksigen. Fasa uap yang merupakan produk atas akan diumpankan
ke bagian atas kolom kedua, sedangkan produk bawah diumpankan di tengah kolom.
Di kolom kedua ini, umpan dari recycle unit dua untuk kolom bagian
atas juga masuk. Akhirnya pada kolom kedua inilah produk akhir dihasilkan
berupa gas nitrogen dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99-99,5% dan oksigen
dengan kemurnian 95-99,5%. Cairan yang kaya akan oksigen selanjutnya dilewatkan
pada penukar panas tidak langsung dengan udara umpan sehingga dihasilkanlah
produk gas oksigen.
Pada
unit kedua, terdapat tiga kolom distilasi disertai adanya reaktor pembakar.
Nitrogen yang terbawa ke unit kedua ini akan memasuki kolom pertama yang
memisahkan nitrogen tersebut untuk direcylce ke unit pertama. Produk
yang dikirim ke unit pertama adalah produk atas sementara produk bawah akan
dikirim ke kolom kedua. Pada kolom kedua, produk atas akan dikirim ke reaktor
sementara produk bawah akan dikirim kembali ke unit pertama. Produk atas kolom
kedua ini akan dicampur dengan hidrogen dan dikirim ke reaktor pembakar.
Reaktor ini berfungsi untuk menghilangkan hidrogen dengan reaksi pembakaran
hidrogen yang menghasilkan air. Air yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan di
kolom reflux yang kemudian dibuang ke waste water treatment.
Sementara gas yang komponen utamanya adalah nitrogen dan argon akan menjadi
umpan kolom ketiga. Di kolom terakhir ini argon dan gas ringan yang masih
bercampur akan dipisahkan. Produk utamanya berupa gas argon dan trace gas
yang dibuang ke udara. Argon akan dihasilkan sebagai produk bawah sedangkan trace
gas lainnya akan dihasilkan sebagai produk atas kolom distilasi.
Di
negara-negara maju, studi mengenai aplikasi teknologi kriogenik untuk pembekuan
produk pangan telah dimulai sejak dekade 1990-an. Beberapa kelebihan teknologi
kriogenik untuk pembekuan produk pangan dibandingkan teknologi pembekuan
konvensional telah ditemukan, di antaranya yaitu :
a)
teknologi kriogenik mempunyai kemampuan mencegah
rusaknya adenosintrifosfat (ATP) pada produk pangan laut segar selama periode
penyimpanan.
b)
mampu mempercepat pembekuan produk pangan seperti
daging dan telur.
c)
menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak produk
pangan lebih baik
d)
mencegah rusaknya nutrisi produk pangan lebih baik.
2.2 REAKSI KIMIA YANG TERJADI
Reaksi kimia yang terjadi yaitu:
Pada menara pemisahan CO2
pada scrubbing tower
2NaOH +CO2 Na2CO3
+H2O + H2O
Flowsheet
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Selain bahan kimia yang sangat aktif, asam sulfat juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat penting.
- Asam sulfat digunakan dalam industri besi dan baja, industri pembuatan pupuk, deterjen, aluminium sulfat dan industri kimia.
- Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam sulfat adalah belerang, oksigen, Vanadium pentaoksida dan air.
- Proses pembuatan asam sulfat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu dengan proses kontak dan kamar timbal.
- Proses produksi asam sulfat menggunakan proses kontak melalui 3 tahapan, yaitu: pembakaran belerang, oksidasi dengan bantuan katalis dan absorbsi gas SO3.
- Pengelolaan lingkungan yang dilakukan, diterapkan untuk 4 jenis limbah yaitu : pengolahan limbah cair, padat, gas, debu dan kebisingan.
3.2 Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini, Akhirnya kepada Allah jua-lah
kita berharap, mudah-mudahan Makalah ini berguna bagi kita semua
sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar didalam kesempatan lain, kami dapat memperbaiki
makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, R.H., Perry’s
Chemical Engineering’s Hand Book, 6th edition, McGraw Hill Book
Company.
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment plant untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA:081310849918
Terima kasih